Senin, 31 Oktober 2011

isnuansa dot com: Bangga Batik Indonesia

isnuansa dot com: Bangga Batik Indonesia


Bangga Batik Indonesia

Posted: 30 Oct 2011 07:57 PM PDT

Kemarin, dapet undangan acara yang mengharuskan memakai batik, jadi bingung sendiri. Buka lemari dan nyari pakaian batik, cuma nemu tiga biji diantara banyaknya pakaian yang ada di dalamnya. Hayo, siapa yang ngaku cinta produk asli Indonesia, tapi kenyataannya seperti saya? Isi lemari pakaiannya cuma sebagian kecil saja yang buatan anak negeri? Entah itu batik, songket, tenun atau kain tapis? Siapa yang berani ngaku?

%252540BanggaBatikID Bangga Batik Indonesia

Proses Membatik

Nggak heran sih, kalau cuma punya sedikit baju yang bermotif batik. Alasan utamanya, pastilah karena harganya yang lumayan mahal. Apalagi jika asli batik tulis. Semua juga pasti tahu kalau pembuatan batik tulis yang dilakukan dengan menggunakan canting secara manual itu prosesnya lama dan butuh ketekunan, sehingga mengakibatkan harganya menjadi relatif lebih mahal daripada kain yang diproduksi secara masal menggunakan mesin.

Proses perawatannya pun, juga nggak bisa sembarangan. Dicuci dengan lerak atau sabun khusus untuk kain batik, dan dijemur di tempat teduh atau diangin-anginkan. Yang selebor macam saya ini, tukang masukin semua jenis baju ke dalam mesin cuci tanpa dipilah-pilah, bakalan cepet rusak deh kalo punya baju batik. Hehehe

BCA%252520Platinum%252520Card%252520Motif%252520Batik Bangga Batik Indonesia

Burung phoenix dan motif Mega Mendung di BCA Card Platinum

Akhirnya saya datang ke acara @BanggaBatikID dengan baju batik warna biru dan celana jeans hitam. Datang tepat waktu, jadi kebagian duduk di deretan ke tiga, dibelakang Ibu Jultin Ginanjar Kartasasmita dari Yayasan Batik Indonesia. Peluncuran BCA Card Platinum dengan desain motif batik mega mendung dan burung phoenix ini berlangsung meriah. Saya nggak terlalu PD sih, soalnya batik yang dikenakan para tamu undangan terlihat mewah-mewah. *ngiler*

batik Bangga Batik Indonesia

Tamu undangan dengan baju batiknya

Seluruh pengisi acara pada sore hari itu juga memakai batik. Dibuka terlebih dahulu dengan tarian tradisional jawa (entah apa namanya *malu sebagai orang jawa* icon redface Bangga Batik Indonesia hehehe) Dilanjutkan dengan fashion show yang menampilkan batik rancangan Alm. Iwan Tirta. Ada satu modelnya yang berwajah asing, juga terlihat cocok menggunakan batik. Kalau orang asing saja bisa Bangga Pakai Batik, kenapa kita tidak?

BCA meluncurkan kartu platinum dengan motif batik mega mendung hasil desain karya Iwan Tirta sebagai kepedulian melestarikan kekayaan warisan budaya Indonesia ini. Biar nggak punah, generasi sekarang juga harus selalu diingatkan agar ikut melestarikan juga. Di beberapa kantor dan juga instansi pemerintah sih sudah mulai secara resmi menerapkan aturan memakai batik satu minggu sekali di hari Jumat. Tapi ya jangan sampai tiap hari juga, saya bisa pusing jadinya… icon lol Bangga Batik Indonesia

Ini hasil foto-foto saya di @BanggaBatikID. Semoga batik Indonesia seperti phoenix yang hidup abadi, tetap terjaga dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.

Komunitas dBlogger Mengadakan Gerakan Berbagi

Posted: 23 Aug 2011 07:15 PM PDT

Yang namanya mau berbuat kebaikan, biasanya lebih susah dari pada kebalikannya ya. Saya sedikit ‘dihadang’ dengan panas yang menyengat untuk segera bergabung dengan teman-teman komunitas dblogger di daerah Jatinegara. Minggu, 21 Agustus yang lalu, teman-teman blogger yang tergabung dalam dblogger mengadakan kegiatan berbagi di rumah singgah Sakinah wa Rahmah (SWARA). Saya yang dihubungi oleh Teh Anny memang sudah merencanakan untuk ikutan hadir, jadi meski cuaca di Cikarang cukup panas, meluncur juga akhirnya ke Jatinegara bareng GieWahyudi.

Komunitas%252520DBlogger%252520Berbagi Komunitas dBlogger Mengadakan Gerakan Berbagi

Anak-anak pengamen "unjuk gigi"

Jadi malu, karena pas sampai di lokasi acaranya sudah dimulai, dan sudah banyak blogger yang hadir. Sepertinya, saya yang terakhir deh, malahan. Anak yatim dan anak-anak jalanan sudah duduk rapi mendengarkan pengalaman masa kecil dari teman-teman blogger seperti Eyang Anjari, Erfano Nalakiano dan Fitri, yang sudah dibukukan pula.

Komunitas%252520DBlogger%252520Berbagi%2525202 Komunitas dBlogger Mengadakan Gerakan Berbagi

Teh Ani memberikan buku dan sedikit biaya kepada pengasuh SWARA

Komunitas%252520DBlogger%252520Berbagi%2525203 Komunitas dBlogger Mengadakan Gerakan Berbagi

Mbak Julie menyerahkan tas dan amplop ke anak jalanan

Dari anak jalanan itu pula, saya bisa mendengar kenyataan bahwa ada di antara mereka yang sudah hidup dan harus mencari nafkah sejak berumur satu tahun. Ditangkap oleh petugas dan dibawa ke Rumah Sosial, namun dicuri kembali oleh ibunya dan dibawa kembali hidup di jalanan. Terpaksa putus sekolah dan di usia yang ke-18 baru mengikuti Kejar Paket B (setara SMP). Dan cerita lainnya.

Berat memang ya. Jadi, musti tetap harus bersyukur, meksipun sejak kecil saya juga hidup di keluarga yang serba terbatas, masih jauh lebih baik karena tidak harus ikut menanggung beban sebagai pencari nafkah membantu finansial orang tua.

Dan di acara berbagi seperti ini, senangnya menjadi berlipat dari kopdar, karena tidak hanya bertemu dengan teman-teman blogger yang belum pernah ketemuan, juga ada kebahagiaan tersendiri, bisa ikut andil dalam kegiatan berbagi.

Komunitas%252520DBlogger%252520Berbagi%2525204 Komunitas dBlogger Mengadakan Gerakan Berbagi

Lihat kan, semua wajah ceria?

Seneng deh, ketemu [lagi] sama Teh Anny, Mbak Julie, Mas MT, Eyang Anjari, Erfano Nalakiano, Fikrie sama Fitri. Yang baru ketemu ada Delia, Husin, dan tentu saja Kak Zee.

Terima kasih teman-teman dblogger sudah ngajak saya ikut serta. Terima kasih Kak Zee, udah boleh dipakai foto-fotonya. Kapan-kapan ngadain lagi, yaa…

Tidak ada komentar: