Minggu lalu, Merlyna Lim datang ke Bandung. Rame-rame kami ngopi bersama dan berdiskusi tentang berbagai hal. Salah satu yang muncul adalah topik tentang jejaring sosial. Kebetulan Mer memang sedang jalan-jalan ke Indonesia dalam rangka itu. Hasil diskusi yang saya pahami adalah jejaring sosial belum memiliki pengaruh yang super hebat seperti yang didengung-dengungkan oleh para promoternya. Jangan salah, saya pun termasuk yang mempromosikan penggunaan jejaring sosial, tetapi untuk melihat efeknya saya masih harus percaya bahwa dia masih sama dengan jejaring di dunia nyata.

Sabtu ini katanya ada usulan untuk mematikan handphone selama dua jam sebagai unjuk protes terhadap pelayanan operator telekomunikasi yang kurang baik. Banyak orang yang merasa dirugikan oleh operator ini. Menurut saya, sebagai gerakan sih oke-oke saja tetapi kalau dilihat dari efektivitasnya nampaknya belum bisa terukur. Bahkan, kalaupun sekarang diukur mungkin efeknya belum ada. Untuk kasus ini lebih baik energi difokukan kepada regulator untuk memastikan operator telekomunikasi benar dalam menjalankan operasionalnya. (Ada berbagai usulan, seperti adanya usulan untuk melakukan security audit terhadap billing systemnya operator.)

Citizen jurnalism juga belum berjalan dengan baik. Coba lihat peringkat situs yang paling banyak diakses atau twitter yang paling banyak diikuti, masih didominasi oleh sumber berita formal :)  so much for citizen journalism. Kebanyakan kita masih jadi pengekor. Jadi, dunia maya pun masih didominasi oleh power house dari dunia nyata.

Jadi?