Baru saja saya selesai membaca "The Machine Stops" karangan E. M. Forster. Tulisan ini berada dalam kumpulan cerita yang dibukukan dalam "The Science Fiction Hall of Fame" (volume two B), dengan editor Ben Nova.

Ceritanya adalah di masa yang akan datang kehidupan kita dibantu dengan teknologi, yang dalam hal ini dikenal dengan nama "The Machine". Orang tinggal dalam ruangan sendiri-sendiri seperti sel. Lucu juga namanya mengingatkan saya akan sel penjara, tapi jaman itu orang memang menginginkan privasi sehingga mereka tidak merasa dipenjara akan tetapi merasa seperti di rumah.

Di dalam sel ini kalau mau makan, kita tinggal bilang atau menekan tombol. The Machine akan memunculkan makanan di depan kita. Mau tidur, tinggal bilang. Tempat tidur akan muncul di ruangan kita. Mau mengajar, tinggal mengajar. Mahasiswa akan hadir secara virtual. Weh... Pokoknya orang jadi malas ke mana-mana. Mungkin ini seperti yang divisualisasikan di film Wall-e?

Orang pada waktu itu merasa nyaman. Bagaimana kalau the machine berhenti bekerja? Tidak terbayangkan oleh mereka.

Saya kok jadi terbayang kondisi saat ini ya? Kita semua menyendiri dalam "sel virtual" kita masing-masing. Tidak ingin diganggu. Semua komunikasi dilakukan secara virtual dengan bantuan komputer dan handphone; email, SMS, chat, BBM, ...  Bagaimana kalau ini semua berhenti bekerja?

Cerita yang pantas dibaca dan didiskusikan dalam bagian kuliah. Yuk mari.