Senin, 12 Maret 2012

isnuansa dot com: Tidak Semua [Penulis] Tamu Layak Masuk Rumah

isnuansa dot com: Tidak Semua [Penulis] Tamu Layak Masuk Rumah


Tidak Semua [Penulis] Tamu Layak Masuk Rumah

Posted: 12 Mar 2012 04:11 AM PDT

Mungkin saya saja yang berpikiran negatif, tetapi memang bisa jadi, kan, tidak semua [penulis] tamu memiliki maksud dan tujuan baik? –tertanda: Nunik, pemilik blog yang sombong

Menambahkan satu orang kontributor ke dalam sebuah blog dengan engine WordPress sangatlah mudah. Tak sampai 30 detik mungkin selesai. Baiklaaahh, ada yang masih gaptek gimana caranya seperti saya? icon mrgreen Tidak Semua [Penulis] Tamu Layak Masuk Rumah Cari di Google tak sampai 15 detik juga nemu. Eh, maaf ya, ada tulisan saya nangkring di nomer 2 ternyata! icon lol Tidak Semua [Penulis] Tamu Layak Masuk Rumah

Oke, anggaplah memang nggak ada masalah dengan menambahkan seorang kontributor masuk ke dalam blog kita. Lantas, kenapa tidak memberikan ruang kepada para [penulis] tamu untuk masuk ke dalam rumah?

Ini kondisi nyata ruangan tengah saya kalo lagi malas bebenah. Ada lebih dari dua puluh barang yang tergeletak begitu saja di lantai. Tumpukan koran bekas, teh, korek kuping, kopi dan botol sambel nyampur jadi satu. Masalahnya, sekat antar dinding rumah saya terbatas. Bisa saja tamu yang saya persilahkan masuk rumah “ngintip” barang-barang saya. Untung saja bra sudah saya beresin masuk ke keranjang cucian. icon lol Tidak Semua [Penulis] Tamu Layak Masuk Rumah

Nah, kondisi gambaran itu, tak perlu lagi lah saya terangkan untuk menjelaskan judul di atas.

Ada daftar sekian ratus judul tulisan, sekian puluh komentator yang dengan kejam saya masukkan ke dalam kotak spam hanya karena manggil saya Bro atau Gan, dan ada pula sekian puluh draft tulisan dan tulisan terjadwal yang risih aja kalau kelihatan orang lain. Buat saya, itu hanya soal pilihan dari pemilik rumah saja, sih, apakah semua [penulis] tamu boleh masuk rumah. Asal siap dengan konsekuensinya, bagus mempersilahkan semua [penulis] tamu melihat-lihat isi rumah kita.

Ada nggak sih, yang merasa saya persulit untuk menjadi [penulis] tamu di blog saya lantaran syaratnya harus berkirim email?

Tidak ada komentar: