Minggu, 11 Maret 2012

isnuansa dot com: Berbagi Pengalaman: Dibayar Tanpa Dikasih Pekerjaan

isnuansa dot com: Berbagi Pengalaman: Dibayar Tanpa Dikasih Pekerjaan


Berbagi Pengalaman: Dibayar Tanpa Dikasih Pekerjaan

Posted: 10 Mar 2012 04:52 PM PST

Kalau mau nulis yang negatif-negatif, sebenernya lebih banyak lagi bahan saya untuk berbagi pengalaman. Tapi, saya malas melakukan hal itu, bukannya apa-apa, nggak mau menyinggung pihak lain yang sudah pernah bekerjasama dengan saya aja. Padahal ya kesel juga ya, kalau klien melanggar kontrak kerjasama dan yang paling sering adalah mundur jadwal pembayarannya. Bahkan rekor sampai ada yang mundur 8 (delapan) bulan lhooo

Daripada ngomongin yang itu, mending berbagi pengalaman yang asyik-asyik aja soal rejeki. Terhitung dua kali saya mendapatkan pekerjaan menulis dari klien asing. Yang pertama, menyenangkan. Yang kedua, menyenangkan banget meskipun buat saya jadi beban. Begini ceritanya. Klien pertama seperti biasa, mengontak saya melalui formulir kontak di blog ini. Saling berbalas email dan dalam waktu singkat segera sepakat. Saya harus menemui perwakilan mereka di Indonesia sini untuk mengambil honornya. Cuma tanda tangan di selembar surat tanda terima, dan pulang. Langsung tulis, selesai. Bayaran di depan, enak banget ya…

Nah, yang kedua ini nih yang sampai sekarang saya sudah dibayar tanpa dikasih pekerjaan. Awalnya seorang yang bernama seperti dari negara Brazil (mirip pemain sepakbola terkenal deh) berkirim email. Bahasa Inggrisnyapun tak kalah acak-acakan sama saya. icon lol Berbagi Pengalaman: Dibayar Tanpa Dikasih Pekerjaan Ternyata, dia bekerja di negara tetangga, bukan di negara asalnya sana. Setelah berbalas email hingga 15 kali, tercapailah kesepakatan. Dan sama seperti klien dari luar negeri yang pertama, “si mirip pemain sepak bola ini” juga membayar di depan.

Saya kirimkan invoice ke dia, dan dalam beberapa hari masuklah sejumlah dana ke rekening saya sesuai dengan kesepakatan. Karena di dalam kesepakatan sudah diatur, bahwa di awal bulan (Februari!) saya harus mempublish artikel tersebut, ya saya tunggu saja instruksi selanjutnya. Tunggu punya tunggu, nggak dikirim. Saya tanya, nggak dibalas. Lhaaahh

Sabar. Saya kembali nunggu dikasih pekerjaan. Dan seperti yang saya cerita di paragraf sebelumnya, bahwa Bahasa Inggris kami sama-sama ancurnya, saya baca lagi, siapa tahu saya salah mengerti. Jelas di situ tertulis, awal bulan. Saya berpikir positif aja, owh, mungkin awal bulan Maret kali. Makanya belum lama ini saya kembali mengirimkan email, mempertanyakan kewajiban saya mana? Sampai saat ini saya belum dikasih pekerjaan, padahal bayarannya sudah [lama banget] saya terima. Dan, email saya tidak dibalas! *apes*

Kalau menurut teman-teman, apa yang harus saya lakukan?

Tidak ada komentar: