Jumat, 29 Juni 2012

INIJIE.com update - People Post Food Pictures to Social Media, Behind The Trend

INIJIE.com update - People Post Food Pictures to Social Media, Behind The Trend

Link to INIJIE.com - Food and Travel Blog

People Post Food Pictures to Social Media, Behind The Trend

Posted: 29 Jun 2012 12:10 AM PDT

Segelas Capuccino terhidang di meja sebelah berbonus aroma kopi yg hadir tak kalah ngeksis. Langsung diseruput? Oh ternyata tidak, sang tamu yg jelita langsung mengokang Blackberry-nya dan menembak beberapa shot buat mengabadikan latte art cakep di permukaan kopinya. Suatu fenomena yang lagi happening: foto makanan dan menguploadnya. Kenapa bisa ngetren? Inilah INIJIE Investighaasii.. *mulut dimonyongin*

taking food pic before eat

My Confession

Nostalgia ke 5 abad tahun yg lalu, waktu pertama kali babat alas blog ini. Gw mulai foto food ya pake #KameraHape, Nokia 6630. Jadi sebenernya kalo sekarang orang2 pada moto food pake hape itu adalah tren lawas *dikeplaki iPhone* Joke2..

Kenapa gw dulu start foto food? Satu karena passion. Kedua karena basically foto food itu mudah, food itu objek yg menggiurkan sejak awal diciptakan *relijius cuy*. Gak perlu jungkir balik buat menghasilkan karya foto food yg cakep. Tapiii.. dulu belum ada social media, jadi foto2 gw paling mujur nasibnya cuma nyemplung di blog ini

taking food pic before eat

4 Sehat, 5 Sempurna, 6 Mantab

Hari gini, siapa yg ga punya akun social media? Facebook wajib lah, Twitter itu sunah Jemaat socmed yang taat pasti melengkapi diri dengan gadget, minimal satu, biasanya punya dua. Satu buat kerjaan, satu lagi buat pacaran  *ayo ngaku!* Karena Socmed, orang pada ngeksis. Nungging aja di posting! *jiah* Apalagi pas makan!

Nah, makanya sekarang beredar dalil: 4 Sehat, 5 Sempurna, 6 MANTAB -pake 'B' lho. Unsur 4+5 adalah lauk pauknya beserta susu. Unsur ke-6 apalagi kalo bukan gadget buat foto makanan di meja sebelum disentuh sendok garpu. Camera eats first!

taking food pic before eat

Abis dijepret, lalu dibedakin habis2an pake Instagram, Photoshop Express, Pixlromatic, Be Funky, Snapseed dan sodara-sodaranya. Cling! Baru abis itu disiarkan lewat lembaga2 social media yg terkait. MANTAB.

Here's Why

Lalu apa sih motif orang2 yg doyan upload foto food itu? Apa benefit dari habit itu? Menurutku generally ada 3 hal:

  • It’s Cool. Keren. Nah ini golongan yg pada suka upload food atau spot makan yg populer. Biar keliatan ngikutin jaman, gahol. Mungkin nurutin motto: You're what you eat, jadi 'gw keren karena gw makan ini dan makan disitu'. #Jleb ga sih?
  • Sharing. Nah, di tahap ini, si pelaku ga cuma doyan makan tapi juga suka berbagi knowledge. Jadi yg diupload ga cuma sekedar foto doank, tapi juga sabda singkat ttg rating, rasa hingga harganya. Lalu apa untungnya? Soedarsono, salah satu temen gw yg aktif –sudah masuk kategori maniak benernya- upload foto food. Pria tinggi berkacamata yg suka gonta ganti display pic BBM bertema food ini bilang kalo lewat berbagi info, dia malah bisa dapat bocoran info2 kuliner lain yg saling melengkapi dari temen2 yg menjenguk galeri foto food-nya di Facebook. So, berbagi info, malah makin kaya info juga.
  • Hobby. Dalam hal ini cabang fotografi. Di kategori ini, standar foto yg dihasilkan gak cuma asal jepret dokumentasi, tapi juga 'nyeni'. Biasanya Instagram jadi ladang uploadnya. 'Like' yg melimpah jadi parameternya.

Kalo gw sendiri hybrid *halahhh* Gabungan dari sharing dan dan hobby moto. Kalo sharing, targetnya ke blog, kalo hobby moto gw salurkan ke Instagram *ayo follow!*

taking food pic before eat

Good or Bad?

Tren upload foto food ini memanas di tahun 2011, tapi belum ada tanda2 mengempis di tahun ini. Di Instagram, saat tulisan ini dikarang ada 5,083,647 helai foto dengan tag #food. Padahal pada 2 bulan sebelumnya 'cuma' pada angka 3 jutaan.

Info dari Mashable, foto food yg paling banyak diupload adalah foto Dinner, baru disusul Breakfast dan Lunch. 18,3% diantaranya adalah foto dessert *wajar karena warna warni*, namun overall 73% foto food adalah maincourse. Namun baru 12% aja yg mention brand tertentu.

Nah, benernya apa positif dan negatifnya upload foto food ini sih?

Sisi Positifnya:

  • Makin kaya variasi info kuliner.
  • Bisa promosiin Indonesia di mata dunia, minimal bertambah satu alasan turis mendarat ke Indonesia: surganya makanan haujek.
  • Dari sisi owner bisnis kuliner (dan ahensi), bisa jadi sarana marketing dengan menunggangi tren tersebut. Daripada memvonis larangan foto, mending difasilitasi aja sekalian. Statistik 91% netter memutuskan membeli produk dari hasil rekomendasi teman, dalam hal ini dari situs pertemanan.

Negatifnya:

  • Berpotensi mengganggu tamu lain. Makanya kalo foto2 di cafĂ©/resto jangan terlalu lebay. Jangan pake flash berlebihan juga.
  • Mispersepsi. Beberapa jenis food jadi mengorbit di social media, sekedar penampilannya aja yg wahid, tapi rasa jungkir balik.
  • Simply makanan jadi keburu dingin kalo kelamaan difoto

Overall, tren ini baik kok, tapi alangkah bagusnya kalo upload foto food ga melulu jadi kedok narsis gaya baru tapi juga memberi manfaat. Mulai dong nulis deskripsi foto makanan yg berguna buat di sharing. Nah, kalo Initialers sendiri doyan upload foto food juga ga? Cast your vote..

Note: There is a poll embedded within this post, please visit the site to participate in this post's poll.

Credit Photo : Dewi & http://picsofaznstakingpicsoffood.tumblr.com/

Related Posts :


    Find my delicious writings on INIJIE.com

    Tidak ada komentar: