Senin, 28 September 2015

isnuansa dot com: Belajar Investasi Cerdas Bareng Mandiri Sekuritas

isnuansa dot com: Belajar Investasi Cerdas Bareng Mandiri Sekuritas


Belajar Investasi Cerdas Bareng Mandiri Sekuritas

Posted: 28 Sep 2015 02:22 AM PDT

IDX 1

Sebenernya, pada saat hadir di acara Investasi Cerdas yang diadakan oleh Mandiri Sekuritas di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 22 Agustus 2015 lalu, saya nggak ‘kosong-kosong‘ amat. Udah sering lihat portofolio merah-merah. Udah lama (ikutan) geregetan berharap bisa ‘cuan’, tapi yang ada masih ‘nyangkut’ dua digit persen, yang kalau dinominalkan juga dua digit jut. Abis itu, pernah cut-loss juga! HAHAHAHA.

Lha, berarti udah punya akun dong? Trus, kenapa ikutan?

Iya, akun suami. Saya sendiri pengen dapet ilmunya langsung. Nggak cuman katanya (baca: kata suami). Trus yang paling penting, bisa dapetin akun atas nama sendiri di Mandiri Sekuritas. Jadi bisa trading investasi sendiri nantinya.

Sebelum lanjut soal ilmu yang saya dapat dari #InvestasiCerdas ini, mending saya cerita dulu ya, apaan ini. #InvestasiCerdas  adalah free training yang sudah beberapa kali diadain sama Mandiri Sekuritas (salah satu Perusahaan Efek terbaik di Indonesia). Di training ini diajarkan dasar-dasar untuk investasi saham di pasar modal. Setelah itu, peserta akan dibukakan Rekening Efek dan Rekening Tabungan Settlement Investor (TSI) Bank Mandiri.

Gratis? Iyak!

Tapi sayang ya, karena gratis, banyak yang daftar tapi pas hari H-nya nggak hadir. -___- Buang-buang kesempatan bagus, padahal banyak yang pengen ngakses acara ini, tapi tempatnya terbatas. Free training ini kan salah satunya biar investor dalam negeri meningkat, karena lebih dari separuh yang mendapatkan keuntungan usaha dari pasar modal Indonesia ini adalah investor asing. Lagipula, jumlah investor pasar modal di Indonesia, belum sampai 1% dari total penduduknya (bandingkan dengan Malaysia yang sudah di atas 10%). :(

Saya tahu acara Investasi Cerdas tentunya dari Simbok. Kalau temen-temen pengen tahu informasi kapan acara seperti ini mau diadain lagi, boleh follow dan colek-colek simbok Venus.

IDX 2

Jadilah saya hari Sabtu pagi-pagi meluncur ke BEI. Belajar tentang #InvestasiCerdas.

Banyak sekali ilmu yang saya dapat dari Investasi Cerdas. Beberapa akan coba saya share ke dalam satu blogpost ini ya, meskipun saya sebenernya bingung juga mau mulai dari mananya. HAHAHAHA.

Pertanyaan mendasarnya tentu saja, “Mengapa kita harus berinvestasi?

Apa nggak cukup dengan menyisihkan sebagian pendapatan kita dengan cara menabung?

Saya terbelalak ketika melakukan simulasi, berapa biaya pendidikan Diana ketika masuk kuliah nanti. Masih 15 tahun sih, tapi kan biayanya harus disiapkan mulai dari sekarang.

Cari-cari alat hitungnya, dan ketemu dengan rumus ini:

Nilai sekarang x (1 + % kenaikan biaya pendidikan) jangka waktu anak masuk sekolah

Keterangan:

  • Nilai sekarang adalah biaya perguruan tinggi saat ini. Kita ambil contoh saja misalnya Rp. 100.000.000,- sampai kuliah selesai (biaya per semester kuliah di UI antara Rp. 5.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-). Ini hanya perhitungan biaya semesterannya doang, lho! Belom biaya praktek, transport, makan, kost dan segala macem tetek-bengek lainnya.
  • % kenaikan biaya pendidikan = 10% = 0,10. Angka 10% ini saya baca dari Kompas. Di situ disebut sampai 15% sih. Anggap ajalah kenaikan terkecil, jangan terlalu takut.
  • Jangka waktu anak masuk sekolah: 15 tahun lagi Diana baru akan kuliah.

Setelah saya ambil kalkulator hasilnya jadi: Rp. 417.724.816,-

Nggak percaya? Percaya aja deh!

TRUS, KALAU MAU NABUNG, MESTI NABUNG BERAPA PER BULANNYA, SEDANGKAN GAJI CUMA UMR?

*sobek-sobek slip gaji*

Oke, jadi memang harus diterima hitung-hitungan yang seperti itu. Kenapa? Karena Inflasi.

Kalau hanya mengandalkan menabung, nggak akan kekejar kebutuhan keuangan saya puluhan tahun mendatang, dengan mengandalkan pendapatan yang sekarang ini ada. Laju inflasinya lebih cepat daripada laju kenaikan gaji saya.

Hiks.

Tapi nggak bisa meratapi nasip doang dong. Harus bertindak sesuatu mulai dari sekarang. Mulai dari diri sendiri.

Untungnya segera kenal sama yang namanya Investasi Cerdas. Karena sebelumnya ya cuma nabung, nabung, nabung terus sampai isi tabungan banyak tapi nggak tahu duitnya mau diapain. HAHAHAHAHA.

Yuk, lanjut ilmu berikutnya. Udah jelas kan kalau harus investasi, nggak hanya menabung.

Prinsip-prinsip dasar berinvestasi.

  1. Kalau mau investasi itu, dana yang digunakan haruslah dana lebih (excess fund), nggak boleh dana-dana yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan pokok ya. Bukan dana yang harus dialokasikan buat konsumsi rutin bulanan, dana untuk bayar SPP anak sekolah, duit buat nyicil utang rumah dan kendaraan, apalagi dana dari berhutang. Menyisihkan dana untuk investasi itu harus dimulai dari kebiasaan meminimalkan belanja konsumtif  dan tidak berhutang. Kata Warren Buffet sih, don’t save what is left after spending, but spend what is left after saving.
  2. Product knowledge itu penting. Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya sebelum mengambil keputusan dalam berinvestasi. Pelajari kelebihan dan kekurangannya. Sesuaikan dengan tingkat risiko yang berani kita tanggung.

    Reksadana

    Klik gambar untuk memperbesar.

  3. Don’t put your (all) eggs in one basket. Kalo dikasih di satu keranjang, trus jatoh, pecahlah itu semua telur. Investasi di pasar modal juga begitu, beli saham usahakan jangan di satu sektor saja, atau di satu emiten saja.

Nah, kalau udah mantap mau investasi di pasar modal alias jual beli saham, harus dimulai dari investasi waktu terlebih dahulu belajar dasar-dasarnya. Paling tidak ngerti dulu lah arti-arti istilahnya.

Saham kalau disederhanakan artinya adalah bukti bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Tentunya perusahaan yang sudah go public ya. Yang sebagian kepemilikannya bisa dibeli oleh masyarakat umum. Dengan memiliki saham, artinya kita bisa mengikuti RUPS, berhak mendapatkan deviden dan mendapatkan capital gain. Tetapi memiliki saham atas sebuah perusahaan juga ada risikonya, seperti perusahaan memilih untuk tidak membagikan deviden, pailit atau bangkrut, hingga risiko capital loss.

Untuk bisa membeli saham, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki rekening di sekuritas. Teman-teman bisa membaca daftar sekuritas yang berjumlah 115 di IDX. Mandiri Sekuritas adalah salah satunya. Dari ratusan sekuritas, Mandiri Sekuritas masuk dalam 10 Besar Sekuritas Berdasarkan Aset, Ekuitas, Laba Terbaik Tahun Berjalan Semester I 2014 Versi Majalah Investor.

Syarat-syarat buat membuka rekening juga nggak ribet, kok. Cukup fotokopi KTP, NPWP, halaman depan buku tabungan, materai (enam ribu rupiah) 3 lembar dan mengisi formulir yang disediakan. Setoran deposit awal ke rekening Mandiri Tabungan Bisnis Investor (MTBI) adalah Rp. 10 juta untuk nasabah umum dan Rp. 5 juta untuk nasabah yang masih berstatus mahasiswa. Jadi, siapa bilang investasi harus dimulai dengan ratusan juta atau miliaran? (Tapi tentu kalau modalnya besar, keuntungannya bakalan lebih berasa.)

*Kalau belom punya dana Rp. 10 juta buat buka rekening MTBI, wajib banget buat pentengin acara #InvestasiCerdas berikutnya.*

Investasi Saham

saham

Klik gambar untuk memperbesar.

Tenang, di #InvestasiCerdas nanti kita diajarin kok, gimana caranya trading online dengan cara simulasi langsung. Jual beli saham ini kayak jual beli biasa di pasar modal. Ada yang mau jual sahamnya, ada yang mau beli harganya. Kita mau jual di harga berapa, terserah. Nanti yang belipun mau nawar di harga berapa juga terserah. Tapi tawar menawarnya kalau saya bilang agak beda sih dengan jual beli di pasar tradisional. Kalau yang terbiasa nawarnya Afgan, di online trading ya susah dapet barang. Beda harganya itu kecil-kecil, misalnya kelipatan Rp. 5, Rp 25 atau Rp. 100, tergantung harga sahamnya. Selama sahamnya nggak volatile (naik turun tajam), nunggu jual di harga yang jauh tinggi dan beli di harga yang jauh lebih rendah dari harga saat ini, tentu susah banget dapetnya.
Porto Saham

Saham dijual dalam satuan lot, yaitu per 100 lembar. Tampilan portfolio di Mandiri Sekuritas bisa dilihat di gambar di atas sebagai contohnya. Abaikan potensi kerugian sahamnya yang terjun sampai minus 16% ya, hahahaha. Mudah-mudahan sih nggak salah pilih perusahaan ya, karena bank kan produknya kita pakai sehari-hari, dan industri kesehatan produknya harus dibeli kala orang sakit, tanpa bisa ditawar. Kalau market lagi bearish (downtrend) gini, ya piknik aja dulu, nggak usah dicek setiap saat portfolio-nya. Kalaupun nanti harus mengalami kerugian beneran, ya nggak papa juga sih. Namanya juga belajar. *ngeles*

IDX 3

Belajar #InvestasiCerdas bareng Mandiri Sekuritas ini reguler diadain, kok. Ada Training Mandiri Sekuritas Online Trading Basic I, Training Basic II (bagi yang sudah menjadi nasabah Mandiri Sekuritas) dan ada juga training level intermediate.

IDX4

Oiya, saham itu bukan mainan ya. Jadi nggak tepat kalo istilahnya main saham. Perlu banyak sekali waktu buat belajar, bukan main-main ngejalaninnya. Kalau memang serius, yuk, mari ikutan #InvestasiCerdas!

Warren Buffett's Quote

The post Belajar Investasi Cerdas Bareng Mandiri Sekuritas appeared first on isnuansa.com.

Tidak ada komentar: