Jumat, 14 November 2014

isnuansa dot com: Pengalaman Pertama Naik Commuter Line

isnuansa dot com: Pengalaman Pertama Naik Commuter Line


Pengalaman Pertama Naik Commuter Line

Posted: 14 Nov 2014 01:41 PM PST

Sudah tahu kan ya, kalau saya lumayan hobi jalan-jalan? Yah, meskipun belom kesampaian keliling dunia, minimal udah keliling Jakarta. *ditabrak metro mini*

Tapi kadang bosen juga, kalau di Jakarta obyek wisatanya diulang-ulang terus. Anak bayi sih belom bisa protes dan tetep ketawa-tawa aja diajakin ke Monas lagi, ke Monas lagi. Emak sama bapaknya yang bosen. Nah, beberapa waktu lalu saya nyobain jalan-jalan ke kota tetangga: Bogor.

Berhubung keluarga kami belom punya mobil pribadi, pilihan yang dirasa paling nyaman tentunya naik commuter line. Murah, nyaman dan anti macet. Ya sudah, mari ke Bogor naik commuter line.

Kami berangkat berempat, dengan adik saya, dari stasiun Pasar Minggu. Pengalaman pertama nih, naik commuter line. Ternyata bayarnya sudah nggak pakai karcis alias tiket berupa kertas. Di loket, kita bisa beli tiket harian berjaminan untuk satu kali perjalanan, atau beli tiket multi-trip kalau keperluan naik commuter line untuk transportasi reguler sehari-hari.

Selain dua jenis kartu milik PT. KAI itu, ada satu kartu lagi yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran naik commuter line, yaitu kartu Flazz. Berhubung di dompet cuma ada 1 kartu Flazz, maka saya menuju loket membeli tiket harian berjaminan. Harga yang harus dibayar adalah jarak tempuh antar stasiun, ditambah Rp. 5.000,- sebagai jaminan kartu, yang nantinya bisa diambil lagi saat kartu dikembalikan.

Tiket harian berjaminan ini cukup merepotkan menurut saya, karena meskipun sistim pembayaran commuter line sudah elektronik, tetapi pembelian kartu dan pengembalian uang jaminan masih manual dilakukan di loket. Antrian saat menukarkan jaminan pun mengular setiap kali penumpang keluar dari stasiun. Yang praktis ya pakai Flazz lah, tinggal tap-in dan tap-out, selama saldo masih mencukupi, bisa langsung melenggang saja.

image e1414163279234 Pengalaman Pertama Naik Commuter Line

Commuter line kalau hari Sabtu dan Minggu dari Jakarta menuju Bogor (dan sebaliknya) tetep saja ramai ya. Hampir-hampir kami tidak mendapat tempat duduk. Untungnya beberapa laki-laki langsung menyilakan saya dan adik duduk di kursi karena melihat saya menggendong Diana. Mereka beringsut mendekati pintu dan duduk di lantai. Lantainya bersih, kok.

Sesampainya di stasiun Bogor, saya langsung mencari angkot yang bisa membawa kami ke Kebun Raya Bogor. Kami bersenang-senang seharian di Kebun Raya Bogor. Untuk makan, ada warung mi ayam yang enak di Depan Kebun Raya Bogor. Namanya mie Gajah Mungkur. Jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor ini menyenangkan, karena luasnya 18 hektar, anak bisa puas bermain di alam yang segar, sedang orang tuanya leyeh-leyeh duduk manis neduh di bawah pohon besar. icon lol Pengalaman Pertama Naik Commuter Line

Sekitar jam 15.00, baru kami pulang ke Jakarta dengan commuter line lagi. Berhubung males nunggu antrian pengembalian uang jaminan dari tiket harian, satu tiket commuter line-nya saya bawa pulang saja. Jangan ditiru ya! Kalau mau yang paling praktis, udah paling bener pakai Flazz aja. Apalagi kalau commuter line dipakai jadi alat transportasi harian. Menghemat waktu banget, karena nggak perlu antri beli tiket dan ngambil uang jaminan di loket. Selain itu, Flazz juga bisa dipakai buat belanja juga, kan? icon wink Pengalaman Pertama Naik Commuter Line

Masih penasaran gimana caranya pakai Flazz buat naik commuter line? Boleh dilihat di slide share di atas tuh. Daaann, kabar gembiranya, selain buat naik commuter line, Flazz juga bisa dipakai TransJakarta! *kecup Flazz*

Belum punya? Buruan beli perdananya, cuman Rp. 25.000,- ini! icon wink Pengalaman Pertama Naik Commuter Line

The post Pengalaman Pertama Naik Commuter Line appeared first on isnuansa.com.

Tidak ada komentar: