Rabu, 24 Agustus 2016

isnuansa dot com: #LampauiBatas Demi Traveling Bersama Keluarga

isnuansa dot com: #LampauiBatas Demi Traveling Bersama Keluarga


#LampauiBatas Demi Traveling Bersama Keluarga

Posted: 24 Aug 2016 10:33 AM PDT

Kalau ngelihat teman-teman yang bisa traveling ke mana saja membawa seluruh keluarganya, dan kayaknya nggak perlu mikirin biayanya itu bikin pengeennn banget.

Saya sendiri, dari kecil itu ngerasa kalau traveling adalah sebuah kemewahan. Jalan-jalan itu identik dengan ‘buang-buang uang‘.

Tetep aja sih, sampai sekarang juga kalau mau jalan-jalan, mikirnya bisa berbulan-bulan. Berpikir apakah uang yang dikeluarkan memang layak untuk diberikan kepada diri sendiri dan keluarga. Karena memang mendapatkan uangnya dengan penuh perjuangan.

Tetapi sekarang selalu dibawa happy saat persiapan traveling. Nyiapin budgetnya sih, yang paling utama. Karena sekali traveling ke luar kota bertiga dengan anak itu, bisa menghabiskan satu setengah hingga dua bulan gaji yang saya dapatkan.

Biaya pesawat, hotel dan tiket masuk obyek wisata yang harus dibayar kan lumayan juga untuk bertiga. 

Keinginan untuk membawa anak sering-sering traveling itu selalu kuat. Karena setiap kali nginep di hotel, wajah anak terlihat bahagiaaa banget. Selalu bilang, “Ma, besok nginep lagi ya, Ma, di hotel, Ma. Enak banget, Ma!

Waaah, bangga banget deh, pokoknya kalau bisa ajak anak jalan-jalan dan nginep di hotel. Pokoknya saya akan selalu berusaha #LampauiBatas buat nabung supaya bisa tetep selalu traveling bersama keluarga.

Gimana caranya? Padahal gaji pastinya juga harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?

Yang pasti harus nabung setiap bulan. Itu pasti. Menghemat banyak pos yang masih bisa dihemat. Dan juga masih berusaha mencari penghasilan tambahan selama memungkinkan.

Apa saja yang bisa dihemat? Salah satunya adalah dengan membuatkan mainan sendiri untuk Diana. Meskipun untuk itu, saya harus rela mengurangi waktu istirahat saya di malam hari.

Karena setiap hari bekerja, tentu saja saya harus bangun pagi dan menyiapkan kebutuhan anak dan suami hari itu. Tanpa asisten, saya kerjakan semuanya sendiri. Siang hingga sore hari saya di kantor. Malamnya, saya kerjakan DIY mainan untuk Diana. Jangan tanya ngantuk apa enggak, ya. Tentu saja ngantuk dan capek. Tapi harus jadi.

Salah satu mainan anak yang saya buat adalah sorting box seperti yang bisa dilihat di video. Jika membelinya, harga mainan tersebut sebesar dua ratus ribu rupiah. Saya membuatkannya sendiri di malam hari untuk Diana, dengan pengeluaran tak sampai 5 ribu rupiah untuk bahannya. See? Berapa yang bisa dihemat dan dianggarkan untuk traveling?

Karena ada target dari diri sendiri, harus bisa bawa anak traveling meskipun kalau dilihat dari jumlah penghasilan sepertinya mustahil dilakukan, saya akan terus berusaha #LampauiBatas.

Tambahan penghasilan apa yang bisa dilakukan untuk menambah tabungan yang digunakan traveling? Untungnya, dengan waktu yang sudah terbatas (untuk mengurus keluarga dan tetap bekerja), saya masih bisa melakukan pekerjaan tambahan yang juga sekaligus hobi, yaitu menulis.

Kalau ngomongin capeknya, tentu capek ya. Terkadang setelah segala pekerjaan yang saya lakukan, masih ditambah dengan liputan acara dan menuliskannya di blog. Wuih, bener-bener #LampauiBatas kekuatan fisik saya kalau dipikir-pikir.

Tapi semua terbayarkan dengan senyuman lebar dari anak saat saya ajak traveling dan menginap di hotel. Bahagia, pokoknya.

Pantai Kukup Gunung Kidul
Seseruan di Pantai Kukup Gunung Kidul, Juli 2016

 

Kalau teman-teman, apa saja nih yang sudah dilakuin hingga #LampauiBatas, supaya orang-orang terdekat bisa tersenyum? Bagi di kolom komentar, dong! 😉

The post #LampauiBatas Demi Traveling Bersama Keluarga appeared first on isnuansa.com.

Tidak ada komentar: