INIJIE.com update (in this message: 10 new items) |
- [Quick Pic] Food Chemistry
- Kopitiam Oey, dari Pak Bondan untuk Surabaya
- [Quick Pic] Spontaneous Triple Decker
- Rendang Makanan Terlezat Di Dunia, Benarkah?
- Mie Manyar, Favoritku Teranyar
- #AkberWithOmnivoro Food Photography Sharing – Liputan
- #AkberWithOmnivoro – Food Photography Sharing with INIJIE
- (Book Review) Food Photography Made Easy
- Spicy Garlic Brinjal – The Terong Gaul
- Steak Hotel by Holycow!
Posted: 15 Dec 2011 06:30 PM PST Biasanya INIJIE kan motoin makanan yang masih utuh, cantik dan seksi *apa sih* Sekali-kali deh fotoin food yang udah porak-poranda tapi masih ada unsur seni-nya. Kebetulan resto yang satu ini perkakasnya juga mendukung. Food Chemistry alias Reaksi kimia hasil percobaan kuliner disuatu resto anyar di Sutos (nama restonya ga usah disebut, ntar makin kondang wkwk). Hasil pertama reaksi kimia dari percobaan ini adalah rasa kenyang, yang kedua adalah kaget karena lihat angka yang ada di bill haha.. Quite a try. Unik juga pake gelas Erlenmeyer yang biasa buat ilmuwan gawe di laboratorium bisa dipake buat jadi gelas minum sungguhan. Jadi inget (ex) The Clinic yang ada di Clarke Quay Singapore. Tapi pemakaian gelas ini cukup berbahaya karena bagian atas yg mengecil, kalo permukaan gelas basah bisa slip dari genggaman dan.. *pyar* Well, untungnya 'eksperimen kimia' gw ga senahas itu
Canon EOS 7D + 60mm f.2.8 macro lens Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
Kopitiam Oey, dari Pak Bondan untuk Surabaya Posted: 10 Oct 2011 02:41 AM PDT I don't like Kopitiam, I'm obsessed with it – itu yg gw tulis di Facebook. Makanya pas tau Big Boss kuliner Pak Bondan Winarno gunting pita buat Kopitiam Oey Surabaya, langsung gw tancap gas ke TKP. Napa gw demen Kopitiam? Karena udah bosen ama cafe-cafe jaim yg ada di mall. Kalo di Kopitiam, suasananya juga lebih down to earth en lebih asiatic + exotic. Kopitiam Oey namanya meroket secaraaaa ada sosok Pak Bondan Winarno di belakang mereknya. Konon, nama beliau kalo dipelintir ya jadi 'Bondan Oeynarno'. Masukkkkk! Kalo Initialers melaju di daerah Embong Malang, harap nempel kanan jalan lalu kendorkan laju kendaraan toean dan njonja mendekati Rawon Setan. Nah, kedai Kopitiam Oey ini persis seberangnya JW Mariott. Ada neonbox bentuk oktagon yg khas didepannya. Sepucuk poster dgn wajah Pak Bondan berseri-seri terpampang di area teras. Belum puas? Dua singa nyengir juga stand by di pagar Bagian interior mirip2 sama Kopitiam Oey Sabang yg ada di Jakarta. Kesan oldies otomatis terasa pas udah duduk dimeja. Poster-poster iklan jadul nempel di sisi kanan kiri kedai. Datang dgn empat lambung kosong, gw & man-teman pesen beberapa gelintir menu sekaligus dgn serakah. Yg pertama, belum sah dong kl nongkrong Kopitiam tanpa toast. Roti Kaya Saja mampir ke meja dgn humble. Dua helai roti di panggang hingga kecoklatan dan agak crisp di permukaan luarnya namun masih soft bagian dalamnya. Selai Kaya-nya cukup legit, gak terlalu manis. Padanan yg pas dikeroyok bareng segelas Kopi Soesoe Indotjina yang medok karena perkawinan kopi hitam yg bold dan susu kental. Dengan roti dan kopi yang maknyuss (pinjem istilahnya Pak Bondan), 100% sah sudah predikat Kopitiam buat kedai ini pemirsa.. Problemnya, seporsi Roti Kaya yg di slice 4 itu belum cukup mendamaikan perut ganas ku. Berturut-turut kita samber lagi Nasi Item, Nasi Briyani ama Selat Solo. Nasi Item ini konon signature dish dan kreasi dari kelihayan Pak Bondan sendiri lho Intinya sih, ini nasi dengan bumbu keluwek dibungkus mungil dgn daun pisang. Lho, kayak rawon dong? Hm, Rawon versi kering kali ya.. *duh Pak Bondan, pardon for my poor knowledge* Nasi Briyani ala Kopitiam Oey kata temen gw 'Habib' Carlos butuh disihir dikit biar tastenya klop ama lidah Surabaya yg doyan rasa yg lebih tajem. Reach the last dish, Selat Solo. Ane zuzur, sering liat di tipi2 tapi baru kali ini jajal yg namanya Selat Solo yang mana daripada merupakan bistik (beef steak) khas jawa, east meet west. Dagingnya empuk dan manis, mungkin karena sudah dimasak konsisten dalam kuahnya. Beda dgn steak ala western yg kental, kuah Selat Solo ini lebih runny. Selintas mirip kuah semur. Tambahan kentang rebus, keripik kentang dan buncis membuatnya sekilas identik dgn saudaranya jauhnya yg dari barat sana. Overall, Kopitiam Oey punya advantage dr sisi lokasi yg pas ditengah kota ples ciri khas kedai yg tempo doeloe. Untuk menu, Roti Kaya dan Kopi udah default buat umat Kopitiam spt gw. Maincourse, -imho- butuh tweak buat Wong Suroboyo sing doyane porsi uakeh & rasa yg mengigit.. *awww* LocationKopitiam Oey Surabaya Operational HourMonday – Thursday : 09.00 – 23.00 PriceKopi Soesoe Indotjina – IDR 6,444 Special thx : Katz, Carlos & Chris. My partners in culinary crime.. Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
[Quick Pic] Spontaneous Triple Decker Posted: 26 Sep 2011 07:00 PM PDT Sabtu lalu (24/09/2011) diundang workshop King Murtabak di Malay Village, Supermall Surabaya. Gak bawa kamera. Whattt? Jie ga bawa kamera? Tumben ya gw khilaf. Tapi gatal juga liat kamera si Dewi, akhirnya jepret2 juga Camilannya disupport juga sama My Kopi O! -maklum satu grup kan Mata gw langsung bling-bling liat barisan Triple Decker Sandwich rapi banget. Lengkap pake bendera mungilnya. Pattern is always a photogenic target! Gw rampas kamera 1100D si Dewi, benamkan lensa 50mm, setel di aperture 1.8, DOR! Bokehlicious.. Yeah, sometimes.. it’s good to shoot in spontaneous way.. My Delicious Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
Rendang Makanan Terlezat Di Dunia, Benarkah? Posted: 18 Sep 2011 08:00 PM PDT Indonesia boleh sedikit bangga lah, Rendang dalam polling yg digelar situs CNNGo berhasil menyundul posisi paling atas deretan makanan paling haujek di dunia. CNNGo, situs yg berafiliasi dgn CNN International mengadakan online polling di Facebook Pages-nya dan menceploskan 50 makanan paling kondang di dunia untuk dipilih oleh para pembacanya. Hasilnya bikin terkejut dan menyenangkan (buat orang kita hehe) : 10. Massaman curry, Thailand Waahh, Indonesia sukses menggapai finish 1-2 *kayak F1 aja* Langsung hebohlah media di Indo menayangkan kesuksesan ini dengan agak lebay. Nah, benarkah kita patut congkak dgn hasil ini? ——- Online Polling, Is it Reliable?Kemenangan ini tentunya sesuatu banget ya *Syahrini mode on* Tapi udah bukan rahasia kalo online polling ga bisa 100% diandalkan hasilnya. Apalagi dari scope coverage CNNGo lebih banyak seputar Asia sajo. Tentu yang ikut polling juga orang2 Asia. Tengok aja, ga ada satupun kuliner Western atau Afrika yang masuk dalam 10 besar. No pizza, no steak..? Keduax, juga udah jagonya orang Indonesia menang online polling. Sukses pelajaran PMP yang mengutamakan gotong-royong terbawa sampe ke dunia maya. Tiap ada polling yg melibatkan Indonesia pasti seluruh rakyat bahu-membahu memencet klik. Misalnya aja nih, Zivanna Letisha, Puteri Indonesia 2008 yg diterbangkan ke ajang Miss Universe 2009 sempat berseri-seri karena online polling menempatkan senyum manisnya di urutan satu. Tapi di ajang offline gak berhasil masuk ke 15 besar. Lho Jie.. jadi menurutmu polling CNNGo ini ga valid? Rendang ga pantes menang gitu? Kok opini kamu ga nasionalis gt sih Jie? Tunggu dulu Initialers, jangan rajam aku dgn iPad batu dulu .. Menurut opini pribadiku yang paling dalam, hasil survey ini belum cukup mewakili judul "World’s 50 most delicious foods". Alasannya udah ta kotbahkan diatas. Kedua, aku lebih melihat ini bukan kemenangan Rendang, tapi keberhasilan Netizen Indonesia yang selalu guyub dan mati-matian membela nama bangsa hingga ke dunia maya. Ketiga, dgn hasil ini -reliable ataupun ga, pastinya jg bikin orang kita bisa menghargai makanan dari negeri sendiri. One more thing, Thailand berhasil menempatkan 4 cuisine di hit list tersebut, so watch out, tahun depan jangan sampe kebalap *Udaaa, tambuo Rendangnya lagiii* Photo is taken from CNNGo Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
Mie Manyar, Favoritku Teranyar Posted: 01 Sep 2011 06:00 PM PDT Rekan sesama food reviewer, Carlos, berulang kali berkotbah kalo depot Mie Manyar is debest bakmi in town. Akhirnya kemarin mampir juga untuk membuktikan sabdanya tersebut bareng Pak Rianto & Chindy, dwi noodle lovers dari Jakarta. Dijemput dari kediaman gw di Chris Kencana, menggelindinglah kita2 ke jalan Manyar. Lokasinya sebelum traffic light ke Nginden Semolo. Pas datang, disambut dgn kiber kain kuning bertuliskan M-99 –idih kayak kode agen rahasia aja cuy Suasana depot simple menjurus sederhana aja. Beberapa meja kotak dgn kapasitas 4 orang nempel di sisi kiri dan kanan depot. Atas azas Kemakmuran bagi seluruh Rakyat Indonesia, kita pesan 4 Mie Keriting Ayam dan 3 side dish yang kita keroyok bareng: Ciau Ce, Bakwan Kuah dan Pangsit Kuah. Butuh waktu sekitar 15 x 60 detik hingga pesanan satu per satu meluncur ke meja. Tapi emang kalo org2 pecinta kuliner ngumpul ples ngobrol, waktu serasa terbang *tsaaah*Mie Keriting Ayam hadir dgn porsi yg pas –pas buat nahan lapar gw selama 1 jam kedepan Mie Manyar ini meramu mie dgn diameter mungil ternyata. Aku cuekin dulu toppingnya, pelan2 menyeruput mie dan uap wangi bumbu pun naik ke angkasa. Haarum! Satu kata itu langsung terlintas dibenak. Hasil reaksi dari paduan kecap dan minyak yg pas tentunya. Carlos bilang, Mie Manyar ini termasuk kelas mie yg campuran kecap2annya kalem aja. Tapi detektor lidah ku ngerasa gurih bumbunya cukup berani. Tekturnya juga licinnnnn… termasuk jenis mie favorit gw nih Kusingkirkan sumpit, sendok dan garpuku beradu untuk bermanuver lebih cepat. Topping ayam yg dipotong kotak2 mendominasi dengan campuran bawang goreng yang generous. Manis gurihnya mesra dgn karakter mie, gak balap2an gitu. Saking serunya makan, sampe ga mikirin kondimen kecap dan saus tambahan -it's good. Fresh DumplingTiba saatnya menyendok side dish. Ciau Ce, sejenis dumpling yg mirip dim sum, isinya potongan kucai yang ramai. Personally, gak terlalu demen sama dumpling ini, mungkin karena ga biasa aja makan kucai. Pak Rianto & Chindy sepakat prefer Pangsit Kuah yang –surprisingly- dibuat langsung pas dipesen. Fresh, tapi harap panjang sabar kalo mesen ini ya. Bakso-nya tipe yg halus, rapih tanpa serat2 yg mengganggu. Overall, secara taste dan price selaras. Cuma banyaknya nyamuk yang sentimen tampaknya sekongkol mengganggu ketentraman ibadah makan kami. Plus, I need a JUMBO portion LocationMie Manyar Opening Hours5.30 pm – close PriceMie Keriting Ayam – 12K Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
#AkberWithOmnivoro Food Photography Sharing – Liputan Posted: 23 Aug 2011 06:30 PM PDT Akhirnya kesampean juga bikin sharing #FoodPhoto, Jumat lalu tanggal 19 Agustus 2011 bertempat di Omnivoro Fusion Café, Ciputra World Surabaya. It's a blasttt! Sempet dag dig dug coz sebelum acara ada bbrp yg pada sms, bbm & twit bakal telat trus ada yg minta seatnya diganti. Acara mesti ngesot dikit ke jam 3.30 pm sambil nungguin peserta mulai komplit. Acara dibuka sama mas Weby & dibantu mbak Wina (volunteer Akber), trus Mencoz as markom dari Omnivoro juga welcoming para peserta. Tibalah saatnya aku khotbah berapi-api di depan mimbar Omnivoro yang kencang dengan hembusan angin. Gak ada LCD, Laptop dan iPad pun jadi. Sebelum acara, gw dah propaganda kalo ada quiz live tweet Sekitar 45 menit gw kasih teori dasar ttg Food Photography secara umum. Something yang bisa diaplikasikan baik di henpon, kamera poket dan DSLR tentunya. Beberapa peserta spt @tobzmind cukup tersepona saat tahu kalo BB Javelinnya juga bisa bikin efek blur Seneng banget peserta yg dateng pada menyimak dgn baik, padahal ada yg udah professional photographer juga loh. Lanjut materi praktek! Percuma kan kalo belajar sambil duduk2 aja.. abis dapet teori langsung bisa praktek moto dgn menu2 Omnivoro yg fotogenic. Ada 3 menu : Spring Roll, Crème Brulee dan Chococino. Favorit gw: Spring Roll. Secara kasat mata pas banget buat mengaplikasikan teori Food Photo yg udah tadi disampaikan. Gw mulai shoot dulu sambil introduce setting buat beberapa tipe kamera. Abis itu peserta langsung gw izinkan buat explore sendiri. Yg DSLR pede, yang pake poket juga ga kalah garang. Klik klik klik.. I LOVE the enthusiasm. The result is pretty awesome too, mengingat baru dikasi teori dasarnya aja tadi. Menjelang pukul 5 balik ke posisi kelas, gw kasi materi akhir tentang konsep dan styling trus lanjut pemilihan juara live twit. Congratz to Ade yg dapet DVD Tutorial & Tiananda yg berhak dpt member card + saldo 100rb dr Omnivoro –eh kalo ke sana jgn lupa ajak2 yah Selesai? Belummm… masih ada takjil segar dari Omnivoro buat para peserta yg budiman. What a day. Thanks banget buat Akber & Omnovoro yang udah bantu fasilitasi acara ini. Big thanks juga para peserta yg udah datang padahal jam kantor lho Next, kayaknya bakal bikin di luar Surabaya nih. Jakarta maybe? *nungguin sponsor* Thx Felix, Tobias, Cynthia, Fenny & Silvia yang udah bantu fotoin dokumentasinya Liputan dari peserta :
My Delicious Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
#AkberWithOmnivoro – Food Photography Sharing with INIJIE Posted: 15 Aug 2011 01:38 AM PDT Pengen belajar yang namanya Food Photography? Gak tau mesti mulai dari mana? Gak ada yg ngajarin? Kacian deh loe haha.. *joke* Makanya hayuk ikutan Akademi Berbagi seri Food Photography bareng INIJIE & Omnivoro Fusion Café. Sering banget gw dapet permintaan bikin workshop Food Photography tapi ga sempet2. Akhirnya gayung bersambut, ketemu mbakchin yg kepseknya Akademi Berbagi Surabaya dan Mencoz dari Omivoro. Akhirnya gw putuskan bikin mini sharing. Lho? Bukan workshop toh Jie? Hm, karena bikin workshop itu menguras jiwa raga bangsa *lebay* dan level resource gw belum sampe sana, mending bikin format sharing aja deh. Tujuan gw intinya mau nunjukin kalo Food Photo itu mudah, titik. Detail AcaraNama Acara : #AkberWithOmnivoro – Food Photography Sharing with INIJIE RegistrasiAcara ini totally FREE.. GRATIS.. GRETONG. Nah lho, langsung semangat kan loe pada Caranya gini nih:
Loh.. kok masih bengong, ayo buruan ngetweet Cuma ada 30 seat lho, first tweet first serve. I can guarantee you, such event can cost you thousand hundreds rupiahs out there. What to BringMau datang, duduk, diam, senyum-senyum jg boleh, tapi dijamin r-u-g-i karena ada sesi singkat jepret2 menu Omnivoro yg fotogenic. Bring any camera you have: kamera henpon, pocket atau DSLR. Okay Initialers.. can't wait to see you on Friday! Salam jeprettt.. Last Update (16/08/2011 – 18.45)Seatnya udah penuh ya kawan-kawan… Thx buat yg udah daftar, see u on Friday Yang belum kebagian tempat, nantikan seri selanjutnya di theater terdekat Confirmed AttendeesTwitter account berikut sudah kita konfirmasi buat ikutan akber: sibair, nonawiina, muslimaHHasanah, dhanzo, li_cynthia, kulinersurabaya, leithkeshava, volareamanda, danuretakson, coolr3y, dewicipitz, sampeeeee, Oselg, stephoneys, liburan_murah, Nicky_Xie, felixpanggg, AngeliaSasmita, n30×30, tobzmind, macaiii, ferrykiel, obertmlg, UkyHandoko, anditys, LunnaLun, fardania, nesakyo, Ade_Surya, tianandaw, petrusdhs Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
(Book Review) Food Photography Made Easy Posted: 09 Aug 2011 06:00 PM PDT Buku yang ditunggu-tunggu penggemar Food Photography itu udah terbit. Yeah, "Food Photography Made Easy" ini buku wajib buat temen2 yg mau mengasah parang ilmu di bidang yg menyatukan dua dunia ini, makan dan jepret *what else can be more fun?* Ditulis bareng 4 fotografer jelita yg menamakan diri .. *God Voice* Empat Rana.. Mereka adalah Arfi Binsted, Dita Wistarini, Riana Ambarsari dan Irra Fachriyanthi. Hebatnya, buku ini bisa digubah walau penulisnya terpisah jarak ribuan mil. Sebelum buku Food Photography Made Easy diresmikan dengan grand launching, beberapa rekan fotografer sudah buru-buru membelinya di toko buku *iya la, masa toko sayur?* And.. I'm proud to give the endorsement for the book Ok, benernya buku ini membahas apa aja sih? Where to StartPassion, that's where the story begins, termasuk buat aku. Kecintaan pada 2 hal, kuliner dan fotografi. Sebuah kecintaan yang membuat keterbatasan gear bukan problem, namun jadi tantangan Gak mesti beli DSLR yg harganya puluhan juta, food photography bisa dimulai bahkan dengan kamera henpon. Seriously. Technical SkillPassion, checked. Gear? Checked. Dan karena fotografi itu dasarnya adakah melukis dengan cahaya, maka terselip pula dasar-dasar Lighting dengan penekanan Home Food Photography Lighting yang bisa dipraktekkan awam sekalipun. Concept & StylingMoto wedding tentu beda dgn moto landscape, moto fashion beda lagi dengan moto food , dan seterusnya. Tiap bidang fotografi ada 'sela'-nya sendiri2. Nah, kalo mo bikin Food Photo yang bagus, kudu belajar yang namanya konsep dan styling Di buku ini kita belajar ttg hal2 yg mendukung konsep misalnya background, foreground serta props. Komposisi mulai dari standard Rule of Third, Simplicity hingga penggunaan Garis/Lines. Go Pro!Ada yang moto cuma sekedar hobi dan kepuasan batin. Ada juga fotografer matre kayak saya ini hehe.. mencari sesuap nasi dari Food Photography. Gimana caranya supaya foto kita bisa menjual? Bisa lewat food blog sebagai show case kita. Atau sekarang bisa lewat social media, tapi awas pencuri foto! Overall buku dengan 144 halaman ini mengupas ringkas A-Z dunia Food Photography. Beberapa bagian seperti studio lighting dibahas singkat, kalau yg versi detailnya tentu bisa jadi 1 buku sendiri tuh. HMM, ide buat Food Photography Made Easy Jilid 2? YA! Tentu harus ada lanjutannya karena komunitas Food Photographer di Indonesia haus akan ilmu ini. Oh well.. buku ini juga kembali menggelitik diriku untuk menulis buku Food Photography ala INIJIE. Semoga bisa.. *finger crossed* Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
Spicy Garlic Brinjal – The Terong Gaul Posted: 09 Aug 2011 01:31 AM PDT Kemaren nonton di Sutos trus end up ngerjain slide di My Kopi O! –Anyway, Transformer 3D is aweeesome. *back to topic* Trus cobain snacks yang unik banget, namanya Spicy Garlic Brinjal Brinjal apaan ya? Sesaat pikiran gw loading, eh.. iya baru inget kalo Brinjal itu nama lainnya dari Terong. Varietas sayuran bulet lonjong warna ungu janda itu lho. Vocab Brinjal ini sudah sahih masuk kamus bahasa Inggris, konon diculik dr Bahasa Persia. Padahal mereka juga punya kata eggplant yang artinya juga terong. Lah ya Sasa Miwon toh.. Sami Mawon Spicy Garlic Brinjal di My Kopi O! ini disajikan cantik jelita dalam keranjang anyam. Sekilas mirip french fries tapi lebih gendut-gendut dan berbalur tepung crispy dan taburan bawang putih goreng. Porsinya cocok buat kemakmuran bersama kalo lagi nongkrong bareng temen2. I ate it with my friend -Dandy and couldn't finish them, fiuh! Penasaran rasanya kan? Jangan membayangkan terong goreng ala Penyetan Jawa Timur yang lunak2 dan banjir minyak itu. Spicy Garlic Brinjal ini crisp diluar dan lembut didalam. Nyaris .. nyarisss *biar makin lebay* seperti kentang pemirsa! Ini baru namanya terong gaul.. Mau dicocol saus tomat/sambel juga boleh, tp aku suka hidangan ini apa adanya Overall, dengan banderol 22ribuan per basket, worth for value and taste. Tapi inga-inga, jaga tenggorokan jgn sampe panas dalam yah.. Spicy Garlic BrinjalMy Kopi O! Surabaya & Jakarta ps: picture taken with pocket Canon Ixus 75, pardon for the quality Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
Posted: 18 Jul 2011 12:03 AM PDT Taddaaa… baru balik dari Jakarta nih. Bawa oleh2 beberapa liputan yg appetizing tentunya. Eh, siapa nih yg bawel di Twitter? Pasti pada tau akun twitter @holycowsteak kan? Akun yang fenomenal karena berhasil mengumpulkan umat pecinta steak ke TKP *istilah outlet mereka* Ditemani @ligoz gw membelah sore Jakarta yg selalu sukses bikin urat nongol karena machettt. Bergerak dr Grogol sampe juga ke TKP Radio Dalam, markas besar Steak Hotel by Holycow! Jam menunjukkan pukul 19.00 dan outlet udah padat oleh para Carnivores. Gosh! The F WordTKP Steak Hotel by Holycow! ini sederhana banget choy. Mirip2 warung tenda kali ya. No AC, No high-end furniture. Didalam warung 'Sapi Suci' ini udah menunggu tweeman gw @qorrqorr dengan semangkuk kripik singkong, FREE *oh we love that F word*
GPL, ga pake lemot – langsung order deh. Kata mas waiternya, yg spesial sih Wagyu. Tapi krn dalam kondisi orang perantau di Jakarta yg mengalami gejala penyempitan pembuluh dompet, gw pesen New Zealand Rib Eye, @qorrqorr pesen Australian Tenderloin dan bu @ligoz dengan US Ribs. Tweet for TiramisuSambil nunggu, gak sabar gw ingin membuktikan kalo mention @holycowsteak di Twitter bisa dapat FREE Tiramisu *eh F word itu lagi* Simsalabim, mendarat muluslah 3 cup tiramisu diatas meja kita. Agak under expectation karena gw kira tiramisu cake sih Tiramisunya dari sekilas icip2 diracik dari biskuit. A bit watery tapi creamnya lembut dan segar, cukup buat appetizer. Carnivora TimeAnyway untuk steak, sausnya bisa pilih. Ada BBQ, Mushroom dan Black Pepper. Trus kadar kematangan ada rare, medium dan well done. Gw minta 80% mateng, yang otomatis ditranslate jadi well done sama waiternya Steak datang sekitar 15 menit. Tepat saat stok kripik dan tiramisu telah menipis tragis. New Zealand Rib Eye gw datang telentang dalam piring putih lengkap pake buncis, french fries dan saus BBQ. Gak lupa bendera kebanggaan Steak Hotel by Holycow! nancep diatas steak. Yeay! Dimensi steaknya tebal untuk ukuran steak 200 gram. Dipermukaannya terlihat grill mark yang jadi signature menu steak. Gw coba iris pelan2, empuk dan terlihat bagian dalam daging yang masih kemerahan. It's a good sign. *New Zealand Rib Eye* Gw coba makan tanpa condiment apa2, just me and the daging Dagingnya juicy dengan tekstur yang baik, ga bandel2 amat waktu dikunyah. Perkara rasa, tersirat bumbu dengan karakter gurih asin dan spicy yg tipis aja (Baca : karakter dagingnya lebih menonjol). Cocolan saus BBQ bikin intensitas rasa meningkat tajam, agak asam dan manis, I like it –maklum wong suroboyo sitok iki doyan yg tastenya tajem. Tapi kalo Initialers lebih prefer menikmati daging dengan rasa sedaging-dagingnya, you better leave the sauce untouched. Have it your way la.. *kok jadi slogan Burger King* *Australian Tenderloin* Gw ga nyobain pesenan bu @ligoz & @qorrqorr, tapi they quite enjoy it. Habis tanpa bekas.. kecuali tulangnya *ya iya laa* I CriedThe last F word, FREE refill for tea! Gw pesen Blackcurrant Ice Tea, gelas yang dipake juga cukup besar dan gw cuma bisa memaksimalkan potensi refill sebanyak satu kali. TGIF, Thanks God I'm FULL Soal ambience, don't expect too much. Dengan pricing yang affordable, mesti ada yg dikorbankan. Jarak antar meja cukup rapat, so you better play safe with the knife Yang paling mengganggu adalah asap bakaran steak yang mampir kemana-mana. Karena mata gw sensi, kena asap yg konsisten bikin perih dan terharu lah gw di TKP Overall, gw ga bisa bilang Steak Hotel by Holycow! ini the best, soal kualitas steak seperti ini bisa ditemukan di spot lain. Tapi kalo diadu dengan harga, it's worth for value. Cara marketing 2.0 via Twitter juga sangat out of the box, really hit the target. Thumbs up. LocationSteak Hotel by Holycow! Opening Hour18.30 – close PriceNew Zealand Rib Eye Steak 200gr – 50K Related Posts :Find my delicious writings on INIJIE.com |
You are subscribed to email updates from INIJIE.com - Food and Travel Blog To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
2 komentar:
buy valium uk long effects 10mg valium - best place buy valium online
buy ambien online safe buy ambien online - ambien 10mg images
Posting Komentar