isnuansa dot com: #LampauiBatas Untuk Senyuman Keluarga |
#LampauiBatas Untuk Senyuman Keluarga Posted: 06 Sep 2016 09:59 PM PDT Setelah lihat video di atas, jadi berpikir kalau peran ayah itu juga nggak mudah ya. Meskipun saat bekerja terlihat tegas dan ‘galak’, kalau di rumah nggak bisa menolak keinginan anak. Langsung senyum sih, begitu lihat scene awal si ayah didandanin pakai jepit rambut di seluruh kepalanya. Hahahaha. Meski manyun-manyun, tetep nurut aja kan? Namanya juga anaknya yang ndandanin. Diana belum sampai kayak gitu sih. Palingan ngajak bapaknya main masak-masakan aja. Sekardus mainannya langsung dibongkar semua. “Nana jadi anaknya, Bapak jadi Mamanya…” kata Diana. HAHAHAHAHA. Mamanya ngikik aja di pojokan Video di atas juga jadi bukti, kalau di mata anak perempuannya, seorang ayah itu juga jadi sosok yang sangat dipujanya. Seorang yang sangat hebat di matanya. Diana juga begitu. Di banyak hal, dia begitu memuji bapaknya hebat. Pernah bapaknya lagi ke luar kota, sehingga terpaksa saya ajak datang ke sebuah event undangan yang lumayan jauh dari rumah. Karena sudah pernah pergi ke daerah tersebut dan saya juga sudah lihat petanya, saya percaya diri bawa motor sendiri. Nggak tahunya, saya salah ambil belokan dan jadi muter-muter jalannya karena bingung. “Ma, makanya kalau pergi ajak Bapak, Ma. Bapak tahu jalannya. Mama nggak tahu…” kata Diana. Iya, Nak. Ini juga sampai kan, meskipun harus nanya sampai 3 kali ke orang buat tahu tempatnya. Hehehehe. Seorang ayah juga pasti selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya, karena itu semua juga pada akhirnya untuk keluarganya. ‘Kalau pekerjaannya mulus, bayarannya juga jadi mulus.‘ Ada sedikit kemiripan bapaknya Diana dengan satu scene di video saat ayahnya memasak sarapan. Karena pekerjaan bapaknya Diana yang freelance, bisa dikerjakannya di rumah, jadi lumayan banyak juga perannya sebagai ‘ibu rumah tangga‘. Udah nggak kagok lagi kalau harus masakin buat makan Diana. Nemenin main dan belajar. Ngajak jalan-jalan ke taman kalau sore hari. Pergi ke mall nonton bioskop berdua. Bahkan kadangkala juga full ngurus anak kalau saya pergi ke luar kota. Awalnya tentu nggak yakin suami bisa ngurusin anak sendirian ya. Soalnya kan nggak punya asisten rumah tangga juga di rumah. Takutnya, ditinggal pergi tiga hari, pulang-pulang rumah udah kayak kapal pecah tertabrak badai. Tapi kenyataannya malah enggak. "Ma, anak mama pinter, kan? Udah bisa bantuin bapak beres-beres!" celoteh Diana saat saya masuk rumah. Nggak jadi pingsan deh sayanya. Yang ada malah jadi mimbik-mimbik. Duh pinternya Diana dan suami. *kecups* Kalau ditanya ke suami, mungkin dulu dia juga nggak ngebayangin bakalan mampu #lampauibatas sampai seperti itu buat keluarganya. Tetapi apa sih yang nggak dilakuin demi senyuman orang-orang yang dicintainya? The post #LampauiBatas Untuk Senyuman Keluarga appeared first on isnuansa.com. |
You are subscribed to email updates from isnuansa.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar